Film tersebut mengisahkan tentang sebuah rumah besar yang merupakan rumah warisan Risang Wisangko, seorang kolektor (Slamet Rahardjo Djarot) yang akan diperbaiki untuk dijadikan sebagai museum. Rumah warisan itu menyimpan banyak barang peninggalan masa lalu. Termasuk, artefak. Sekelompok pekerja, Nina (Shareefa Daanish) beranggotakan Hanna (Susan Sameh), David (Ajil Ditto), Sandra (Ully Triani) dan Ade (Ikhsan Samiaji) ditugaskan untuk mendata benda-benda bersejarah yang ada di rumah tersebut.

 

Mereka dibantu oleh Profesor Dirga (Joseph Kara) dan Mayang (Sahila Hisyam). Sekelompok pekerja ini kemudian menemukan barang peninggalan masa lalu yang semestinya tidak boleh dimiliki oleh pribadi. Mereka juga tidak sengaja menemukan ruang bawah tanah rahasia yang bahkan keberadaannya tidak diketahui oleh anak Risang, Randi dan Bian. Saat sekelompok pekerja menyelidiki ruang bawah tanah rahasia milik Risang, tanpa sengaja salah satu dari mereka melepas kutukan keris pusaka yang telah lama bersemayam. Selain barang peninggalan masa lalu yang tersimpan dalam bunker rumah warisan tersebut, ada pula pusaka yang ternyata mendatangkan kutukan.